Thursday 13 February 2014

Surat ke-366

Solo, 13 Februari 2013


Read this to me, and I'll be come back to you...

Mengutip kalimat mu, Allie. Apa rasanya, kehilangan semua ingatan dari setiap kata-kata yang tertulis dalam cerita mu sendiri? Mengetahui itu kisah nyata, aku takut, kalau-kalau harus menulis nya juga di atas sampul buku catatan ku. Apalagi kalau isi nya akan seindah kisah cinta mu. Aku melihat banyak kisah cinta lewat gulungan pita film, musim panas sering ambil bagian dalam mempertemukan dua cinta. Di atas tanah tempat surat ini ku tulis, musim panas bahkan berekstensi menjadi kemarau. Tapi tak ku lihat juga kemudahan jatuh pada cinta yang sedalam itu.

Aku juga ingin tahu, apa Noah marah pada Tuhan? Zat yang paling berkuasa dalam kisah mu, memisahkan kalian bertahun-tahun dengan takdir si kaya-si miskin. Ia pun sempat membuat hati mu berbelok ke tujuan yang lain. Lalu dengan mudah Ia menduduk kan mu dan Noah dalam satu perahu di tengah danau, mengulang cerita musim panas yang kandas bertahun-tahun. Kemudian menutup nya dengan penyakit alzheimer yang bahkan membuat mu kehilangan diri mu sendiri. Dalam diam nya Noah hanya memindahkan isi hati ke dalam 365 surat yang tak pernah sampai.

Seperti kisah cinta dengan akhir indah lain nya, pahit-pahit banyak sekali terselip dalam kisah mu. Apa semua harus begitu, Allie? Karena sesungguhnya segala ke-milenium-an ini meresahkan, cinta mudah tumbuh kemudian mati di kanan-kiri ku, pahit sedikit, maka cinta tak pernah kembali lagi.

Allie, apa boleh aku berdoa agar Tuhan menghidupkan lagi Noah pada alam bawah sadar kaum adam kini. Supaya nanti, kisah cinta indah bukan hanya jadi milik mu. Supaya, jika saja nanti kalimat mu harus ku tulis di atas sampul buku catatan ku, lagu ini akan berputar di kepala ku; I'll be seeing you in all the old familiar places, that this heart of mine embraces all day and through.

Warmest regards,
From another dimension.

No comments:

Post a Comment