Monday 3 February 2014

Biru?

Solo, 3 Februari 2013.

Aku ingat, beberapa tahun belakangan, dalam setiap pergantian tahun ada doa yang selalu aku simpan sendiri. "Semoga tahun ini aku tidak bertemu dia, atau orang sepertinya, lagi." Dalam tahun-tahun itu pula, subjek doa ku berganti. Aku juga pernah menyebut nama mu diantara nya. Aku memang cupu, menjadikan tahun baru sebagai garis awal marathon ku. Semata supaya aku tidak berlari sendirian. Banyak orang memulai hal baru di awal tahun, kan? Dan berkali-kali pula doa itu selalu gagal.

Apa kamu tahu? Butuh melewati satu pergantian tahun, untuk sadar bahwa tahun lalu doa itu berhasil. Aku tidak bertemu dia lagi, paling tidak bertemu secara sengaja. Tapi Tuhan tidak rela, malam tadi Ia mengingatkan aku. Remeh, dinding biru.

Pudar, tapi ceria. Dinding kamar nya yang ber cat biru laut. Kesan nya bersih, rapi, kesan nya dia sekali. Sempit, tapi lapang. Setiap sudut penuh benda-benda kesukaan nya. Aku yakin kamu sudah tahu. Dan aku pernah sangat benci, karena kamu tahu lebih dulu.
Pada dinding itu, dia pernah ingin menggantungkan rekaman cahaya. Begitu bunyi puisi pertamanya. Kata nya aku ini virus, yang membuatnya ikut terjangkit mencoba menulis puisi. Sayangnya tak tahan lama virus ku menyerang nya. Kamu juga pasti tahu itu, karena dinding biru segi empat itu lebih akrab dengan mu. Aku tidak benci, karena aku tidak betah berlama-lama di dalamnya. Aku lebih suka memberi nya ruang.

Tahun-tahun setelah kamu datang dan kemudian pergi, dinding biru itu kini pindah di antara kami. Batas keras yang aku minta sendiri dari Tuhan. Jendela dan pintu nya pun hilang satu demi satu. Dinding biru nya jadi dingin. Aku curiga apa dia tak ceria lagi.
Tahun ini, aku tidak berdoa. Aku berhenti menjauhkan diri. Bahkan aku ingin bertemu kamu lagi. Dia, aku juga ingin bertemu. Sekedar tahu apa dinding biru nya yang lapang, sudah berubah jadi penuh figura. Tapi aku senang, bertemu kamu sepersekian detik, mengingatkan kalau dinding biru pernah lebih aman dari dinding yang lain.


Warmest regards,
From the x-file you won't forget.

No comments:

Post a Comment