Monday 14 January 2013

Aku Tulis Ini (Bukan) Untuk Kamu Baca


Solo, 14 Januari 2013.



Hai. Ini kali pertama aku menulis surat untuk kamu. Surat cinta, wacananya. Aku tidak tahu apa ini surat tentang cinta, atau surat untuk cinta. Tapi aku layangkan surat ini untuk kamu. Aku terbiasa menulis tanya tanpa jawab. Jadi apa sulitnya buatku menulis surat tanpa balasan?
Aku selalu ingin tahu keadaanmu. Maka biar aku mulai dengan "Apa kabar, cinta?". Lama aku tidak mendengar tentang kamu. Beberapa kali kamu mampir, sebentar, menggelitiki perutku dengan kepak kecil kupu - kupu.

Ah, cinta. Aku rindu. Rindu pahitmu. Pahitmu bahkan lebih manis, ketimbang tidak merasakan apa - apa. Apa aku sudah pernah bilang tentang ini? Karena, seingatku, akhir - akhir ini kamu tidak pernah lupa menyisipkan pahit cinta dalam setiap pertemuan kita.
Aku samar - samar ingat pertemuan terakhir kita. Sebaik yang aku ingat, kita tak pernah berniat 'ketemuan' lagi. Namun keadaan sesekali memaksa kita berjumpa barang satu-dua menit.

Oh iya, aku ingat, terakhir aku melihatmu dengan kaus yang agak kebesaran, atau kamu yang sedikit turun berat badan? Kamu memang harus selalu diingatkan untuk urusan yang satu itu.
Sebentar, sebenarnya kemana suratku ini bermuara? Aku memang tidak pandai menentukan poin mana yang penting. Semua ingin aku bagi denganmu, sampai ke detail. Padahal kamu kan, mendengarnya setengah hati, ya?
Soal "apa kabar" tadi, aku harap kamu baik saja. Sehat tentunya, dan serapahmu di lini masa tidak berlanjut; tentang macetnya jalanan, atau tentang kesendirianmu -yang sebenarnya bisa kamu atasi-.

Kabarku? Baik. Sangat baik. Kecuali bagian aku harus bekerja ekstra keras demi kelulusanku tahun ini. Doakan aku ya?
Eh, tapi bagaimana kamu tahu, kamu kan, tidak baca?

Semoga Tuhan memberimu keberuntungan tahun tiga belas hari ini.



Warmest regards,
Friend of yours. 


(originally posted in avirosas.tumblr.com by @avirosas for #30HariMenulisSuratCinta Challenge 2013 by @PosCinta)

No comments:

Post a Comment