Sunday 3 February 2013

Sister Another Mother


Solo, 3 Februari 2013.


To: Miss Rempong @vinnamitha

Ini surat yang kamu minta, di tengah perjalanan menuju ke pusat kota kemarin.

Nulis apa, ya? Kita ketemu hampir setiap hari. Senin - Jumat full day. Belum kalau ditambah Sabtu - Minggu main. Nggak mungkin aku tanya, “Apa kabar?”. Karena aku tahu kabarmu setiap hari baik, cuma sering lupa makan dan jadi maag, juga lupa minum dan jadi dehidrasi. Pacarmu biasanya ngomel - ngomel kalau tahu.

Flashback bentar deh, vin. Kita kenal awal - awal kelas 10 ya. Waktu itu aku takut lho sama kamu, udah tinggi banget mukanya judes lagi. Tapi ternyata kamu baik hati, nggak sombong, tapi nggak rajin nabung karena shopping mulu.

Aku rasa yang mendekatkan kita adalah selera; selera kuliner terutama. We made a perfect team in our cooking-time. Ingat kan, Rainbow Cake yang kita kerjakan dari sore sampai jam 11 malam teksturnya bantat, tapi kita tetap suka menghiasnya. Juga Chicken Parmesan kita yang selalu berhasil, meskipun tidak pernah benar - benar pakai keju parmesan -selalu keju kraft quick melt. Kalau kita pesan makanan, lagak kita udah kayak Pak Bondan, ada aja komen nya. Mulai dari jajanan Takoyaki yang agak gosong gara - gara mas nya ngga fokus, sampai Farfalle Alfredo yang terlalu creamy dan membuat kita kekenyangan sebelum sepiring pasta itu tandas.

Eh, kita lama nggak wisata kuliner, ya vin? Cita - cita menyeruput wedang dongo di Keprabon belum kesampaian. Meskipun kita sudah pernah meminumnya, tetap kepingin di-komen berdua, ya? Dasar kita Miss Comment. Nggak apa - apa deh, yang penting nggak Miss Nyacat :))

Tapi kamu itu temen-beneran-temen ku lho vin. Yang berani bilang bagus kalau emang bagus, dan jelek kalau emang jelek. Kita nggak saing - saingan buat jadi lebih bagus, atau bikin satu sama lain jadi lebih jelek. Kita sering empet menyimpan rahasia, sampai ketika benar - benar nggak kuat dan akhirnya cerita, ternyata yg dipikirin sama. We’re clearly sister another mother.

Kadang kita juga beda opini. Suka ribut kalau nyasar di jalan, salah - salahan padahal memang nggak ada yang benar. Kamu yang cenderung rempong, dan aku yang (sok sok an) go with the flow. Atau gantian aku yang panik, kamu yang stay cool. Aku suka buku, dan kamu nggak suka. Aku maju ke depan kelas dengan PD level nggak tahu malu, kamu selalu grogi dan lupa mau ngomong apa, terus ketawa - ketawa nggak jelas. Terus aku cepet kalau siap - siap, dan kamu lamaaa karena muter kesana kemari, dan sering salah ambil jalur di jalan. Tapi a-z diatas nggak mempersulit kita jadi teman baik, karena kita nggak peduli yang begituan. Ye kan, sis? (ini bukan lapak jualan onlen)

Kita ini macem kata orang vin, kenal pertama nggak sengaja nginjek kaki aja minta maaf nya beribu - ribu kali, lama - lama gebuk - gebukan juga no problemo. Itulah, temen-beneran-temen. Nanti habis UN kita rayakan dengan ngakak di sepanjang jalan lagi, ya! Dan semoga kita nggak lupa caranya ngetawain hal - hal nggak lucu, nanti waktu kamu sudah jadi Bu Dokter, atau mungkin aku sudah jadi Public Relation Officer. Amin.

Udah ah. Kita udah tahu ini, kenapa pake ditulis di surat? Tu’un banget aku yg nulis, dan kamu yg minta ditulisin.
Dadah vin!


Warmest regards,
Tantenya pacarmu.


(originally posted in avirosas.tumblr.com by @avirosas for #30HariMenulisSuratCinta Challenge 2013 by @PosCinta)

No comments:

Post a Comment